widget teks


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Jumat, 15 Juli 2011

.psikologi perkembangan remaja

oleh Fajar Setya pada 05 Desember 2010 jam 21:48


Dunia psikologi sangatlah luas dan menarik untuk di kaji dan kembangkan, melihat dari sisi psikologi perkembangan remaja, terlintar pada pikiran kita tentang kenangan indah pada saat kita masih menjalaninya. Mulai dari kenakalan kita, cinta monyet waktu smu dll.dengan dasar itulah kali ini evi yulianti sengaja membahas tentang psikologi perkembangan remaja. Semoga bermaanfaat.
Psikologi perkembangan remaja dapat di pisahkan dengan pengkategorian melalui kesulitan kesulitan yang sering dialami oleh remaja,tuntutan psikologi untuk remaja serta periode pada saat kita remaja. Penjabarannya sebagai berikut :

1. sejumlah kesulitan yang dialami kaum remaja merupakan bagian yang normal dari perkembangan ini. Beberapa kesulitan atau bahaya yang mungkin dialami kaum remaja, antara lain :
  • Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat pendiam, cemberut, dan mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat sebaliknya periang dan berseri-seri dan yakin.
  • Rasa ingin tahu seksual dan coba-coba, hal ini normal dan sehat.
  • Membolos
  • Perilaku anti social, seperti suka menganggu, berbohong, kejam, dan agresif
  • Penyalahgunaan obat bius
  • Psikosis
2. Tuntutan psikologis masa remaja
  • Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkanya secara efektif
  • Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang lain
  • Remaja mampu bergaul lebih matang dengann kedua jenis kelamin
  • Mengetahu dan menerima kemampuan diri sendiri
  • Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
3. Periodisasi perkembangan masa remaja Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam dua periode yaitu : 1. Periode masa puber usia 12-18 tahun a) Masa pra pubertas = peralihan dari masa kanak-kanak kemasa awal pubertas.

Cirinya :
  • Anak mulai bersikap kritis
  • Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
2. Masa pubertas usia 14-16 tahun = masa remaja awal

Cirinya :
  • Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
  • Memperhatikan penampilan
  • Sikapnya tidak menentu/plin plan
  • Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
  • Mulai adanya mimpi basah
3. Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun + peralihan dari masa pubertas kemasa adolesen.

Cirinya :
  • Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
  • Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
4. Periode remaja adolesen usia 19-21 tahun (Merupakan masa akhir remaja) Beberapa sifat penting pada masa ini adalah :
  • Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
  • Mulai menyadari akan realita
  • Sikapnya mulai jelas tentang hidup
  • Mulai nampak bakat dan minatnya
Dengan kondisi tersebut, dapat disimpulakan bahwa masa remaja merupakan masa dimana seseorang atau manusia dalam proses menuju pencarian jati diri di masa awal kehidupan yang sebenarnya pada dirinya serta Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam pembentukan jati diri seseorang, oleh karenanya psikologi perkembangan remaja dapat dikatakan faktor yang sangat berperan di dalamnya.

Kamis, 07 Juli 2011

SAHABAT DAN ADIK KU






Ketika Sebuah Gereja di Utah Membagi-Bagikan Al-Quran

oleh Rendi Jrs Onespirit pada 06 Mei 2011 jam 8:52

Kaum perempuan dari komunitas Gereja Presbiterian dan delapan muslimah dari komunitas Muslim di Wasatch, Salt Lake City, Utah menggelar acara makan siang bersama pada Kamis (5/6).
Acara hari itu bukan sekedar makan siang biasa, tapi untuk lebih mempererat persahabatan, yang diharapkan bisa mendorong rasa saling pengertian antara kedua pemeluk agama dan sebagai ungkapan rasa terima kasih komunitas Muslim di kota itu atas inisiatif komunitas gereja yang menggelar kegiatan membagikan Qur'an beberapa hari yang lalu.
Ancara makan siang menyajikan berbagai makanan khas negara Muslim, seperti nasi biryani, hummus dan baklava yang dimasak di rumah warga Muslim, lalu dibawa ke gereja, disajikan dan dinikmati bersama-sama. Warga yang datang, baik muslim maupun kristiani, saling berpelukan, berbagi pengalaman, resep masakan dan alamat email.
Dua pekan yang lalu, Pastor Scott Dalgamo yang baru ditugaskan di Gereja Presbiterian Wasatch, menggagas ide agar para pemuka gereja mengumpullkan uang untuk membeli Al-Quran, lalu dibagi-bagikan. Ide itu juga untuk merespon tindakan seorang pastor Florida yang membakar Al-Quran sehingga memicu kemarahan umat Islam.
Akhirnya terkumpul uang 600 USD. Pihak gereja lalu memesan 70 Al-Quran ke toko buku The King's English Bookshop di Salt Lake City dan meminta toko buku itu untuk membagikannya pada para pengunjung yang datang. Pihak toko memajang Al-Quran gratis itu di rak buku pada Senin (2/5) dan dalam waktu 90 menit, Al-Quran itu langsung habis, hanya beberapa jam setelah tersiar kabar bahwa pasukan AS berhasil membunuh Usamah bin Ladin.
"Momennya sangat tepat. Warga sangat berterima kasih. Mereka ingin membacanya dan ingin tahu apa isi Al-Quran," kata manajer toko buku, Anne Holman.
Al-Quran gratis yang dibagikan hari itu, jumlahnya bertambah menjadi 90, karena organisasi Muslim "Muslims for Peace" ikut menyumbangkan 20 Al-Quran.
Seorang mualaf, Angela Young mengungkapkan, ia "sungguh dan sangat" terharu ketika mendengar gereja di Wasatch akan membagikan Al-Quran. "Senang rasanya melihat orang yang melawan perbuatan buruk dengan kebaikan," kata Young merujuk pada aksi bakar Quran yang dilakukan Pastor Terry Jones beberapa waktu lalu.
"Semoga kemesraan ini tak cepat berlalu," komentar seorang warga muslim yang hadir dalam acara makan siang itu. (ln/UtahNews)

Kaki Tangan Dajjal Mencengkeram Indonesia


Dajjal adalah pemimpin Yahudi yang dijanjikan akan muncul di akhir zaman. Dia termasuk salah satu makhluk Allah yang ditangguhkan usianya hingga waktu tertentu. Selama masa persembunyiaannya, Dajjal terus menyusun rencana, strategi dan makar agar di hari kemunculannya Dia benar-benar dipertuhankan oleh manusia. Sangat mustahil jika keluarnya Dajjal di dunia yang hanya 40 hari –dengan tiba-tiba- dia menjadi pemimpin yang sangat ditaati, ditakuti dan dipuja banyak manusia. Tidak mungkin manusia akan tunduk dan takluk seketika –dengan sepenuh hati dan jiwa- pada sosok manusia yang sama sekali belum diketahui. Terlebih bahwa terminologi Dajjal selalu identik dengan keburukan, kejahatan, kebusukan dan lambang kerusakan.
Jika seperti ini hakikat Dajjal yang sesungguhnya (jahat, kotor, busuk, licik dan durjana), mengapa di akhir zaman kelak manusia akan bercita-cita untuk bergabung dengan Dajjal ? mengapa kaum wanita akan berbondong-bondong untuk menjadi pengikut setianya ? mengapa orang mukmin yang memiliki iman terkuat sekalipun disarankan untuk tidak mendekatinya ? bahkan orang-orang munafik termasuk yang fasik dari penduduk Madinah juga akan ikut bergabung dengan Dajjal ?
Fenomena di atas jelas-jelas menggambarkan bahwa Dajjal telah melakukan penetrasi ideologi secara terus-menerus dan simultan selama berabad-abad. Kaki tangan Dajjal terus bekerja selama ribuan tahun dengan gaya dan strategi yang memungkinkan manusia tidak lagi menolak Dajjal sebagai sosok pemimpin akhir zaman. Kaki tangan Dajjal akan terus menebar jaring-jaring fitnahnya (materialisme – atheisme – zionisme) sehingga seluruh dunia tidak lagi berkutik melawannya. Tokoh-tokoh pemimpin dunia terus dimunculkan Dajjal untuk menggiring opini agar dunia tunduk di bawah keinginnnya. Berbagai kebijakan internasional, sistem pengendalian dunia, dan tatanan negara dimanapun selalu dibawa untuk mendukung kebijakan sistem Dajjal ini.
Sai Baba mungkin saja tertuduh sebagai Dajjal, atau hanya salah satu dajjal-dajjal pendusta yang dijanjikan. Meski berbagai ‘kemampuan’ yang dimilikinya mirip dengan yang dilakukan oleh Dajjal, tetapi bahayanya bagi umat Islam justru terletak pada ideologi yang dibawanya. Apa yang ditawarkan oleh Sai Baba dari berbagai ritual dan ajarannya, itulah yang saat ini sedang mengepung umat Islam di Indonesia. Beragam ideologi sesat yang mengepung umat Islam menjelaskan adanya indikasi upaya sistematik kaki tangan Dajjal untuk menancapkan kuku kekuasaannya. Berbagai paham dan ideologi yang menjadi perpanjangan Zionis-Yahudi terus ditebar. Tujuannya; agar seluruh manusia bersedia untuk menyambut Sang Dajjal jika hari yang dijanjikan telah tiba.
Seperti apa fitnah dan ideologi yang diusung oleh Sai Baba ? Benarkah fitnah dan ideologi itu mengakar di tengah Umat Islam ? Sejauh mana kaki tangan Dajjal melakukan penetrasi ideologinya ? Adakah tokoh-tokoh yang menjadi perpanjangan darinya ? Temukan semua pertanyaan tersebut dalam buku ini !!

TAKKAN KEMBALI LAGI

Tak pernah terpikir akan kepergianmu
Rasa perih yang ku rasakan
Air mata yang jatuh dari mataku
melepas kepergianmu.

    Teringat kata-kata yang kau uapkan padaku
    Tak mampu ku mendengarnya
    Air mata jatuh dengan sendirinya
    Kini penyesalan yang timbul


Namun percuma saja aku bersedih
Itu takkan bisa mengembalikan keadaan
Aku hanya bisa mengirimkan do'a
Semoga kau bahagia di alam sana.

JANGAN MENYERAH

Tak pernah ada
Dan tak mungkin ada
    Sesuatu yang diangan-angankan
    Tanpa dilakukan dengan berdo'a dan berusaha

Mimpi bisa terjadi ,mimpi bisa menjadi kenyataan
Sesuatu yang buruk bisa menjadi baik

        Harapan dan tujuan belum tercapai
        Kerja keras haruslah ditanamkan dalam hati

Jangan pernah mencoba
'tuk mundur dan menyerah

Nanti kelak akan terasa hasilnya.
Raihlah masa depanmu setinggi langit.
jangan menyerah,hidup adalah anugerah

Selasa, 05 Juli 2011

> TIM NASYID DALAM NEGERI (INDONESIA)

> A
> Air (FNI), Sumbar (audisi Medan)
> Al Kahfi (FNTQ), Lampung
> Alveoli (FNI), Bandung
> Arroyan, ?
> Arruhul Jadid, Jakarta
> B
> Bahana Persaudaraan Muslim (BPM),?
> C
> D
> Dawai Hati, Bandung
> Dawa'u Syauqie (FNTQ), Jakarta
> Debu, ?
> Denting Hati, Bandung
> Der Chosen (FNTQ), Jakarta
> E
> Edcoustic, Bandung
> Eling Karepe, Yogyakarta
> F
> Fayruz, Jakarta
> Fatih (FNI), Yogyakarta
> Faith-One, Jakarta
> G
> Getaran Religius, Bandung
> Gita Swara Nassa 2/GSN 2 (FNI), Jakarta
> Gita Swara Nassa 5/GSN 5 (FNTQ), Jakarta
> Gondes, Jakarta
> Gradasi, Jakarta
> H
> Hawari, Bandung
> I
> Islah, Bandung
> Islamiyatunnada, Cianjur
> Islamic Revolution Army (IRA), Jakarta
> Izzatul Islam, Jakarta
> J
> Justice Voice, Yogyakarta
> K
> Kiswah, ?
> L
> Lampion, Jakarta
> Launun (FNI), Makassar
> M
> Marhamah, ?
> Missile, Bandung
> Mixta (FNI), Lampung (audisi Banten)
> Modern Voice (FNI), Surabaya
> MQ Voice, Bandung
> Mupla, Bandung
> N
> Nanda, ?
> Nessei, Jakarta
> New Shofwa, Bandung
> O
> P
> Q
> Qotrun Nada, ?
> R
> Renjana, Jakarta
> S
> Savana (FNI), Semarang
> Seismic, Bandung
> Senandung Hikmah (FNI), Palembang
> Shaf-fix, Bandung
> Shoutul Harokah, Bandung
> Shotul Haq, Bandung
> Snada, Jakarta
> Star 5 Collaboration, Bandung
> Suara Persaudaraan (SP), Malang
> T
> Tazakka, Bandung
> The Fikr, Bandung
> U
> V
> W
> X
> Y
> Z
> Zukhruf (FNI), Solo

Cinta

oleh Ina Kania pada 01 Februari 2011 jam 18:48

Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki.
Biarlah aku hanya cantik di matamu.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya?
Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku.
Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik.
Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi.
Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci.
Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain.
Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku.
Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku.
Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan?
Aku beristigfar memohon ampunan-Nya.
Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu.
Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu.
Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu.
Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup.
Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman as, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu.
Itu janji Allah.
Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan.
Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak.
Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri.
Itu impianku.
Aku pasti berendam air mata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa.
Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Amiin Ya Allah Ya Robbal A'lamin...

Ahlul Bidah itu tidak bersandar kepada Al Quran dan As Sunnah serta Atsar Salafus Shalih

MENAPAKI JEJAK RASULULLAH.Dokumen

Penulis : Syaikh Abu Ibrahim Muhammad bin Mani

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan :
Ahlul Bid’ah itu tidak bersandar kepada Al Kitab (Al Qur’an) dan As Sunnah serta Atsar Salafus Shalih dari kalangan Shahabat maupun Tabi’in. Mereka hanya berpedoman dengan logika dan kaidah bahasa. Dan kamu akan temukan mereka itu tidak mau berpedoman dengan kitab-kitab tafsir yang ma’tsur (bersambung riwayat dan penukilannya). Mereka hanya berpegang dengan kitab-kitab adab (sastra dan tata bahasa) serta kitab-kitab ilmu kalam (filsafat dan logika). Kemudian dari sinilah mereka membawakan pendapat dan pemikiran mereka yang sesat.” (Al Fatawa 7/119)
Imam Abu ‘Utsman Ismail Ash Shabuni rahimahullah mengatakan (Aqidah Salaf Ashabul Hadits halaman 114-115) –ketika menerangkan sikap dan pendirian Salafus Shalih terhadap bid’ah dan Ahlul Bid’ah– :
Salafus Shalih membenci Ahlul Bid’ah yang (mereka itu) mengada-adakan perkara baru dalam agama ini yang (justru) bukan berasal dari agama itu sendiri. Salafus Shalih tidak mencintai Ahlul Bid’ah, tidak mau bersahabat dengan mereka, tidak mendengar perkataan mereka, tidak duduk bermajelis dengan mereka, tidak berdebat dengan mereka dalam masalah agama, bahkan tidak mau berdialog dengan mereka. Salafus Shalih selalu menjaga telinga jangan sampai mendengar kebathilan Ahlul Bid’ah yang dapat menembus telinga dan membekas di dalam hati, dan akhirnya menyeret segala bentuk was-was dan pemikiran-pemikiran yang rusak.”
Dan mengenai sikap terhadap mereka (Ahlul Bid’ah) ini, Allah Ta’ala berfirman :
“Dan jika kamu melihat orang-orang yang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka mengadakan pembicaraan yang lain.” (Al An’am : 68)
Saya (Abu Ibrahim) katakan :
Salafus Shalih –radhiallahu ‘anhum– telah memperingatkan kita agar tidak memperhatikan kitab-kitab bid’ah yang dapat menimbulkan berbagai kerusakan yang sangat besar. Karena sesungguhnya hati manusia itu sangat lemah, sedangkan syubhat (kerancuan) itu sangat cepat menyambar. Dan sangat disayangkan, karena kebanyakan para pemuda Muslim dewasa ini (lebih senang) membaca buku-buku Ahlul Ahwa’ (Ahlul Bid’ah) dan orang-orang yang sesat (menyesatkan), mereka mengembangkan kepribadian mereka dengan berdasarkan buku-buku tersebut, kemudian mereka kembali (setelah merasa cukup menguasainya) untuk memerangi Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan Ahlus Sunnah serta memerangi Manhaj Salafus Shalih yang haq. Fa Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un.”
Syamsuddin Abu ‘Abdillah Muhammad bin Muflih, mengatakan (dalam Al Adabus Syari’ah 1/125) : “Dan adalah Salafus Shalih itu selalu melarang manusia duduk bermajelis dengan Ahlul Bid’ah, membaca kitab-kitab mereka, dan memperhatikan ucapan mereka.”
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan (dalam Ath Thariq Al Hakimiyah halaman 227) :“Tidak perlu adanya jaminan (minta izin) untuk membakar buku-buku sesat dan memusnahkannya.”
Beliau melanjutkan : “Semua kitab-kitab tersebut isinya mengandung berbagai perkara yang menyeleweng dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tanpa ada tuntunan di dalamnya, bahkan diizinkan untuk merusak dan memusnahkannya. Tidak ada yang lebih besar bahayanya bagi umat ini dibandingkan dengan buku-buku tersebut. Para Shahabat telah membakar segenap mushaf yang menyelisihi mushaf ‘Utsman karena mereka takut akan bahaya yang menimpa umat ini akibat perbedaan yang terdapat dalam mushaf-mushaf tersebut. Lalu, bagaimanakah halnya seandainya mereka (para Shahabat tersebut) melihat kitab-kitab sesat yang telah menimbulkan perselisihan dan perpecahan di tengah-tengah ummat ini??” (Ibid halaman 327-328)
Demikian kata beliau. Maksud ucapan beliau ini adalah, bahwa segenap kitab sesat yang mengandung kedustaan dan kebid’ahan, wajib dirusak dan dimusnahkan dan ini lebih utama (lebih besar pahalanya) daripada merusak alat-alat permainan atau alat-alat musik dan merusak bejana-bejana tempat menyimpan khamer (segala yang memabukkan), karena mudlarat (kerusakan) yang ditimbulkan kitab-kitab sesat ini jauh lebih besar daripada mudlarat yang ditimbulkan oleh alat-alat permainan, musik, ataupun khamer. Maka tidak perlu jaminan (minta izin) untuk merusak dan memusnahkannya sebagaimana tidak perlu jaminan (minta izin) untuk merusak bejana-bejana penyimpanan atau penampungan khamer. (Ibid. Halaman 329)
Saya katakan pula : “Maka bagaimanakah seandainya Ibnul Qayyim rahimahullah melihat tulisan-tulisan Sayyid Quthb, Al Ghazali, dan At Turabi serta tokoh-tokoh Ahlul Bid’ah lainnya, yang semua mengandung kesesatan dalam ‘aqidah dan penyimpangan yang sangat jauh dari Manhaj Salafus Shalih –radhiallahu ‘anhum–. Wallahu Al Musta’an.” Nukilan Imam Adz Dzahabi Dalam Kitab Mizanul I’tidal (1/431)
Sa’id bin ‘Amru Al Bardza’i mengatakan :
Saya menyaksikan Abu Zur’ah ketika ditanya tentang Al Harits Al Muhasibi dan kitab-kitabnya, mengatakan kepada si penanya : ‘Jauhilah oleh kamu kitab-kitab bid’ah dan sesat ini. Hendaknya kamu berpegang dengan atsar (riwayat) Salafus Shalih, karena sesungguhnya kamu akan dapatkan darinya sesuatu yang mencukupi kamu.’ Ada yang berkata kepada beliau : ‘(Tapi) di dalam kitab-kitab ini terdapat ‘ibrah (pelajaran berharga).’
Abu Zur’ah mengatakan : ‘Barangsiapa yang tidak dapat mengambil pelajaran dari dalam Kitab Allah, maka tidak ada pelajaran (‘ibrah) baginya dari kitab-kitab ini. (Bukankah) telah sampai kepada kalian bahwa Sufyan, Malik, dan Al Auza’i telah menulis kitab-kitab yang membahas tentang bahaya bisikan dan syubhat. Sungguh alangkah cepatnya manusia itu (terlempar) menuju bid’ah.’ “
Nasehat
Saudaraku para penuntut ilmu yang Sunni Salafi. Ketahuilah, wajib bagi kamu untuk mendapatkan ilmu syari’at ini dari Al Kitab (Al Qur’an) dan As Sunnah yang shahihah dan dari karya-karya ‘Ulama Salafus Shalih, karena di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Dan berhati-hatilah kamu, jangan sampai kamu menerima ilmu ini dari Ahlul Bid’ah. Jadi, janganlah kamu mengambil ilmu ini dari kaum Rafidlah (Syi’ah), atau Khawarij, Quburi (yang mengkeramatkan kuburan), Hizbi (fanatik terhadap kelompok dan golongannya dengan cara yang tidak syar’i), atau Sururi.
Dan Muhammad bin Sirrin pernah menyatakan : “Ilmu ini adalah agama, oleh karena itu, perhatikanlah oleh kalian dari siapa kalian mendapatkan agama ini.” (Mukadimah Shahih Muslim)
Sufyan Ats Tsauri pernah mengatakan : “Barangsiapa yang mendengar (uraian) dari Ahlul Bid’ah, maka Allah tidak akan memberinya manfaat tentang apa yang didengarnya itu.” (Al Kifayah. Al Khatib Al Baghdadi)
Semoga Allah memberi taufiq kepada kami dan kepada kamu untuk mengikuti dan meneladani Salafus Shalih.
Nukilan ‘Abdullah bin Ahmad dari Ayahnya (Imam Ahmad bin Hanbal) dari Al ‘Ilal (1/108)
‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal mengatakan :
Saya mendengar ayah berkata : Salam bin Abi Muthi’ adalah orang yang tsiqah (terpecaya). Telah bercerita kepada kami Ibnu Mahdi darinya, (kemudian ayah berkata) : Abu ‘Awanah pernah menulis kitab yang berisi kejelekan dan ‘aib para Shahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan juga bencana dan fitnah-fitnah. Lalu datanglah Salam bin Abi Muthi’ dan berkata : Wahai Abu ‘Awanah. Berikan kitab itu kepadaku. Maka Abu ‘Awanah memberikan kitab itu kemudian diterima oleh Salam lantas dibakarnya.
Ayahku berkata : Salam itu adalah salah seorang shahabat Ayyub dan ia seorang yang shalih. ]
Fatwa ‘Ulama Ahlus Sunnah Di Zaman Ini
Syaikh Muhammad bin ‘Abdurrahman Al Maghrawi dalam Al ‘Aqidah As Salafiyah (halaman 33-49) menyatakan :
Para ‘Ulama Ahlus Sunnah di Kordoba menyatakan bolehnya membakar (memusnahkan) kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam Al Ghazali. Para pelajar (penuntut ilmu) dari kalangan Ahlus Sunnah Wal Jamaah di Kordoba menamakan kitab tersebut dengan Imatatu ‘Ulumuddin (Mematikan Ilmu-Ilmu Agama).
“Penyusun kitab Al ‘Aqidah As Salafiyah telah menghimpun beberapa sebab hakiki mengapa kitab Ihya’ ‘Ulumuddin harus dimusnahkan, kata beliau :
Pertama : Kitab ini penuh dengan kebohongan atas nama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Shahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Kedua : Kitab ini merupakan penyebab utama timbulnya bid’ah yang tersebar di kalangan sufi dan yang lainnya.
Ketiga : Di dalam kitab ini banyak terdapat bencana yang mengerikan dan kesesatan dalam ‘aqidah.
Keempat : Persaksian para ‘Ulama Al Kitab dan As Sunnah tentang Ihya’ ‘Ulumuddin, bahwa sesungguhnya kitab ini adalah kitab sesat, wajib dibakar dan dijauhkan dari kaum Muslimin agar mereka tidak tersesat oleh kesesatan yang ada di dalamnya.”
Syaikh Hamud At Tuwaijiri rahimahullah mengatakan (Al Qaulul Baligh halaman 91)
[ Semoga Allah merahmati Imam Muhammad bin Ismai’il Ash Shan’ani karena menyatakan pujian terhadap Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab dalam bentuk sya’ir :
Telah mereka bakar dengan sengaja
Kumpulan bukti-bukti yang mereka dapatkan di dalamnya terdapat bukti-bukti yang terlalu tinggi untuk dihitung
Melampaui batas yang dilarang dan kedustaan yang terang-terangan, tinggalkanlah jika kau ingin mengikuti petunjuk
Ucapan-ucapan yang tidak pantas disandarkan kepada seorang yang berilmu yang tidak bernilai sepeserpun dibanding dengan uang tunai
Orang-orang bodoh tersebut menjadikannya sebagai dzikir yang memberikan mudlarat
Mereka memandang lenyapnya bukti-bukti tersebut lebih suci daripada pujian
Sungguh sangat membahagiakanku apa yang datang kepadaku dari jalan beliau ]
Beberapa Catatan Penting
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan (Al Fatawa 4/155) :
“Syi’ar Ahlul Bid’ah itu adalah meninggalkan ittiba’ (mengikuti) terhadap Salafus Shalih.”
Beliau juga mengatakan : “Tidak ada celanya orang-orang yang menampakkan madzhab Salafus Shalih dan menisbatkan (menasabkan diri) kepada mereka atau menggabungkan diri kepada mereka, bahkan wajib untuk menerima semua itu berdasarkan kesepakatan kaum Muslimin, karena sesungguhnya madzhab Salafus Shalih itu tidak lain adalah yang haq (yang benar).” (Ibid 4/129)
Fatwa Syaikh Shalih Fauzan
Syaikh ditanya : “Bagaimana pendapat yang haq (benar) tentang orang yang membaca buku-buku bid’ah dan mendengar kaset-kaset ceramah mereka (Ahlul Bid’ah)?”
Beliau mengatakan : ”Tidak boleh membaca buku-buku bid’ah, mendengar kaset-kaset mereka kecuali orang-orang yang ingin membantah dan menerangkan kesesatan mereka kepada ummat.” (Al Ajwibah Al Mufidah halaman 70)
Fatwa Muhaddits Negeri Yaman, Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i hafidhahullah
Tentang bolehnya membakar kitab Al Khuthuth Al ‘Aridlah ‘Abdur Razzaq As Sayaji ini, Syaikh mengatakan (dalam kaset Min Wara’i At Tafjirat fi Ardlil Haramain) beberapa fatwa tentang kitab ini, di antaranya boleh membakar kitab ini (yakni kitab Khuthuth Al ‘Aridlah). Dan Syaikh juga mengingatkan agar kita berhati-hati dari Majalah As Sunnah yang diterbitkan oleh Muhammad As Surur. Beliau menyebutkan bahwa majalah ini lebih pantas dinamakan dengan Majalah Al Bid’ah.
Saya katakan bahwa perkara ini memang seperti yang dikatakan oleh Syaikh. Karena sesungguhnya Majalah As Sunnah itu membawa fitnah dan bencana yang di dalamnya terdapat tikaman (cercaan, caci maki, dan sebagainya) terhadap ‘Ulama Ahlus Sunnah dan Ahlul Hadits yang semua itu –ditampilkan mereka seakan-akan– bernaung di bawah bendera Sunnah dengan kalimat yang haq tapi –sebenarnya– yang dimaukan mereka adalah kebathilan. Dan majalah ini –dengan berbagai dalil yang mereka keluarkan– justeru menyimpang jauh dari As Sunnah dan Manhaj Salafus Shalih. Seandainya mereka memang –sungguh-sungguh– mengajak ummat untuk kembali berpegang dan mengamalkan Sunnah dengan benar, maka salah satu ciri da’i yang mengajak kepada (pengamalan) As Sunnah itu adalah mencintai Ahlus Sunnah dan para ‘Ulamanya.
Abu ‘Utsman Isma’il Ash Shabuni mengatakan dalam ‘Aqidah Salaf (halaman 118) –menukil dari Abu Hatim Ar Razi rahimahumallahu– :
“Tanda-tanda (ciri-ciri) Ahlul Bid’ah adalah cercaan mereka terhadap Ahlul Atsar (Ahlul Hadits).”
Imam Ahmad bin Sinan rahimahullah mengatakan :
“Tidak ada satupun Ahlul Bid’ah di dunia ini melainkan ia pasti membenci Ahlul Hadits. Dan jika seseorang berbuat satu saja kebid’ahan, niscaya tercabutlah manisnya hadits Rasulullah dari dalam hatinya.” (Ibid halaman 116)
Fatwa Syaikh Ibrahim bin ‘Amir Ar Ruhaili
Beliau mengatakan (Mauqif Ahlis Sunnah 2/630) –tentang hukuman terhadap Ahlul Bid’ah– : “Dengan membakar dan memusnahkan buku-buku mereka, ini sesungguhnya menjadi hukuman bagi mereka, juga untuk menolak kerusakan yang timbul akibat perhatian manusia terhadap buku-buku mereka dan membacanya sehingga membahayakan (keyakinan dan prinsip) mereka dalam agama mereka. Hal ini telah diperintahkan oleh Salafus Shalih bahkan mereka sangat mendorong ummat untuk melakukannya.”
Faidah Dan Pelajaran Yang Dapat Diambil
Muhammad bin Sirrin mengatakan : “Sebenarnya ‘Imran bin Haththan adalah seorang tokoh Ahlus Sunnah Wal Jamaah, kemudian ia menikah dengan seorang wanita Khawarij dengan cara madzhab Khawarij, katanya : ‘Saya menikahinya agar dapat membimbingnya.’ Namun ternyata wanita itu akhirnya justeru menyesatkannya, lalu sesudah itu iapun menjadi salah satu tokoh Khawarij.” (As Siyar 4/214)
Fatwa Imam Malik rahimahullah
Imam Malik, Imam Darul Hijrah, menyatakan : “Tidak boleh menyewakan kitab-kitab Ahlul Ahwa’ (pengekor hawa nafsu) dan Ahlul Bid’ah sedikitpun.” (Jami’ Bayanil Ilmi 2/942 tahqiq Abul Asybal Az Zuhairi)
Dari penjelasan yang telah disebutkan ini, maka jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya Manhaj Salafus Shalih dalam berurusan dengan buku-buku bid’ah tegak dengan kokoh di atas pemahaman yang dalam terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh buku-buku tersebut.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda :
“Barangsiapa yang berbuat curang terhadap kami, bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim Syarh An Nawawi 4/282. At Tirmidzi dalam Tuhfah 4/544)
Beliau menyatakan demikian dalam perkara jual beli, maka bagaimana pula dengan orang-orang yang menipu (berbuat curang) terhadap ummat ini dalam ‘aqidah dan pokok-pokok agamanya. Oleh sebab itu, tidak diragukan lagi bahwa peringatan kepada manusia agar mereka menjauhi buku-buku Ahlul Bid’ah itu lebih diutamakan dan didahulukan dari yang lainnya.
Akhir dari pembahasan ini, tidak lupa saya tunjukkan apa yang telah dilakukan oleh Yang Mulia Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali berupa penjelasan beliau mengenai buku-buku Ahlul Ahwa’ di jaman ini yang semuanya penuh dengan kesesatan dalam ‘aqidah dan Manhaj. Anda akan dapati semua itu dalam karya-karya beliau seperti Adlwa’ul Islamiyah ‘ala ‘Aqidati Sayyid Quthb, Membongkar Pandangan Al Ghazali Terhadap As Sunnah dan Ahlus Sunnah, dan Jama’ah Wahidah La Jama’at Wa Shirath Wahidah Laa ‘Asyarat, dan lain-lain.
Dikumpulkan oleh Abu Ibrahim Muhammad bin Muhammad bin ‘Abdullah bin Mani’ Al Anasi Al Atsari. Semoga Allah memberi taufiq kepada penyusun, penterjemah, dan pemeriksa serta para pembaca sekalian agar dapat istiqamah di atas Al Haq, Amiin.
Manhaj Salaf Dalam Mensikapi Buku-Buku Ahlul Bid’ah
(Dikutip dari majalah Salafy Edisi XXIX/1419 H M, karya Syaikh Abu Ibrahim Muhammad bin Mani’. )
Sumber: Salafy.or.id Penulis : Syaikh Abu Ibrahim Muhammad bin Mani Judul: Manhaj Salaf Dalam Mensikapi Buku-Buku Ahlul Bid’ah.posted by qurandansunnah.wordpress.com

catatan kecil dari para syuhada, disaku yg basah oleh dara

catatan kecil dari para syuhada, disaku yg basah oleh dara

Catatan ini hanya berisi tentang ayat-ayat Allah SWT dan hadist Rasulullah SAW.



tentang keutamaan pemburu mati syahid, para syuhada, atau pun mujahidin yg selalu berjuang dijalan Allah SWT, semoga catatan kecil ini mampu menambah ghirah kita semua, betapa Allah menyanyangi para syuhada yg telah gugur diujung pedang, tombak, panah, peluruh, roket, bom, atau racun.



simaklah saudaraku ....







"Mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid , dan orang-orang saleh. Dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. QS. Al Nisaa: 69).







"Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan duniadengan kehidupan akhirat (mereka) berperang di jalan Allah. Barangsiapa yangberperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akanKami berikan kepadanya pahala yang besar." (QS. An-Nisa' 74)







"Janganlah kamu mengira bahwaorang-orang yang gugur di jalan Allahitu mati; bahkan mereka itu hidupdi sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. Ali Imran: 169-170)







Nabi shallallahu 'alaihi wasallambersabda, "Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya! Tidaklah seseorang terluka di jalan Allah -dan Allah lebih tahu siapa yang terluka dijalanNya- melainkan dia akan datang pada hari kiamat dengan darah yang berwarna darah (merah) sedangkan baunya seharum kesturi." (HR. Bukhari)







"Sesungguhnya ruh-ruh para syuhada' ituada di dalam tembolok burung hijau. Baginya ada lentera-lentera yang tergantung di 'Arsy. Mereka bebas menikmati surga sekehendak mereka kemudian singgah pada lentera-lentera itu. Kemudian Rabb mereka memperlihatkan diri kepada mereka dengan jelas, lalu bertanya: "Apakah kalian menginginkan sesuatu?" Mereka menjawab: "Apalagi yang kami inginkan sedangkan kami bisa menikmati surga dengan sekehendak kami?" Rabb mereka bertanya seperti itu sebanyak tiga kali. Maka tatkala mereka merasa bahwasanya mereka harus minta sesuatu, mereka berkata, "Wahai Rabb kami! kami ingin ruh kami dikembalikan ke jasad-jasad kamisehingga kami dapat berperang di jalan-Mu sekali lagi. "Maka tatkala Dia melihat bahwasanya mereka tidak mempunyai keinginan lagi, mereka ditinggalkan." (HR. Muslim)







"orang yang mati syahid itu tidak merasakan (rasa sakit) pembunuhan kecuali sebagaimana seorang di antara kalian merasakan (sakitnya) cubitan." (HR. Ahmad, At Tirmidzi, AnNasa'i – hadits hasan)







Nabi SAW, beliau berkata : Bumi tidak Bumi tidak akan kering dari darah syahid sehingga dua orang istri bergegas menyongsongnya, seolah-olah mereka seperti dua ekor burung yang baru disapih dalam sarangnya di suatu bumi, dan di tangan mereka masing-masing daripadanya ada pakaian yang nilainya lebih baik daripada dunia dan seisinya." (Hadits Riwayat Ibnu Majah)







"Orang yang mati syahid itu dapat memberikan syafaat kepada 70 orang di kalangankeluarganya."

(Hadits Riwayat Abu Dawud)







„Sesungguhnya orang yang mati syahid akan memperoleh tujuh hal di sisi Allah: Diampuni dosa-dosanya pada saat pertama kali menetes darahnya, melihat tempat tinggalnya di surga, dikenakan padanya pakaian iman, diberi perlindungan dari siksa kubur, aman dari ketakutan besar pada hari kiamat, diletakkan di atas kepalanya mahkota keagungan, yang satu permata yaqut dari mahkota itu lebih baik daripada dunia dan seisinya, serta dikawinkan dengan tujuh puluh dua orang istri dari bidadari, dan dapat memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang karib kerabatnya."(Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani)







"Dzarwatus-sanam (puncak tertinggi) Islam adalah jihad, tidak akan mencapainya kecuali orang yang paling utama di antara mereka." (Hadits Riwayat Thabrani)







kepada orang tua relakan anak-anak kalian untuk berjihad, dan kalian berikan dorongan serta motifasi kepada mereka untuk berjihad niscaya kalian akan mendapatkan pahala mereka.



anakmu sudah siap menjadi benteng kokoh dien ini, dari musuh yg mengelilingi jamaah ini yg setiap saat selalu siap siaga, untuk masuk menerobos dan merusak dien ini.



abi dan umi, ini jalan yg sudah anakmu inginkan



Bagaimana mungkin Islam akan tegak tanpa adanya tekad sepert tekad Anas bin Nadhr, yang mengatakan: "Kalau Alloh menghadirkanku dalam perangmelawan orang-orang musyrik, Alloh pasti akan melihat apa yang akan kuperbuat."



Akhirnya ia hadir dalam perang Uhud, lalu ia berperang,sampai ketika mati di jasadnya ditemukan 80 luka lebih, mulai dari tikaman dantebasan pedang. anakmu ingin seperti itu wahai abi dan umi, biar setiap goresan luka yg ada ditubuh anak mu ini menjadi saksi di hadapan Allah, Amin...

Bantuan...

oleh Umar Fadi Ghozwan pada 12 April 2011 jam 1:38

wahai...
ikhwah disegenap penjuru, disini saudara kaliaan membutuhkan bantuaan
ada sekitar 30 orang binaan dalam sebuah klub bola kaki yg diberi nama halaqah fc, mereka adalah para anak-anak yg kurang mampu yg memiliki talenta bagus, yg sayang jika bakat mereka hanya jadi mimpi indah ditidur mereka...
mereka hanya membutuhkan baju untuk melancarkan mereka dalam pertandingan, dan harapan itu mereka gantunngkan kepada ikhwah fillah sekaliaan yg sangat mengerti akan makna berbagi, mereka ingin menggapai mimpi mereka dengan bantuaan ikhwah sekaliaan, dan semoga ini menjadi amal jariyah antum/ antuna sekaliaan, mereka juga diharuskan untuk aktif dalam kegiatan dakwah, jadi program ini ana rancang sedini mungkin sebagai bekal untuk menciptakan olahraga yg islami, dan supaya menciptakan kader dakwah dengan memanfaatkan segala sarana, mereka masih polos dan sarana ini sangat cepat menarik mereka untuk mengenal lebih dekat agama mereka yg Al-Haq ini.
para penjuru dakwah pada tempoh dulu menggunakan segala macam upaya untuk mendekatkan seseorang pada agama ini, lalu kita hanya menyepelekan hal ini, Allah bukan melihat dari hasil kerja kita tapi dari usaha kita, bayangkan bila anak-anak ini bisa menjadi seorang atlit tapi memiliki landasan islam yg kaffah, mereka bisa membanggakan negara dan terutama adalah agama mereka, agama ini sangat mengerti betapa penting nya kesehatat jasad bukan hanya rohani, seorang muslim yg kuat lebih di cintai Allah.
ana disini bukan kapasitas ana untuk menceramahi ikhwah fillah sekaliaan, karena ana tau kapasitas ilmu ana mungkin gak sehebat antum/antuna sekaliaan, tapi yg ana harapkan adalah sedikit rezeki ikhwah fillah sekaliaan, jika masih ada perasaan ragu bahwa ana hanya menipu ikhwah fillah sekalian seperti berita yg heboh seorang wanita menipu di dunia maya, maka harus bagaimana ana membuktikan nya, ana akan lakukan, selama ada itikat baik ikhwah fillah sekalian.
kekhawatiran ana akan masa depan mereka, jika kita terlambat bertindak maka mereka akan memanfaatkan waktu luang mereka dengan hal-hal yg negatif, karena dunia mereka begitu rentang dengan dunia fitnah, memang mereka bukan anak, atau adik kita tapi apakah bendera tauhid ini membatasi tali ukhuwah sesama muslim, mereka saudara kita yg memang kehidupan mereka tak sebaik kita, jangan ucapan saling berbagi hanya terdengan di ruang liqo, mentoring atau kajiaan, yg menjadi saksi di akhirat kelak, karena ucapan kita akan dipertanggung jawabkan.syukron ...........

Buat ikhwan diseluruh penjuru dunia

oleh Umar Fadi Ghozwan pada 10 Februari 2011 jam 22:22

Kepada ikhwan diseluruh dunia
yang dinegerinya sana sedang berhadapan pada thaghut-thaghut yang kejam, bersabarlah.
Sebentar lagi akan lahir Musa-Musa abad ini, yang akan menghancurkan Fir'aun Laknatullah.
sebentar lagi juga akan berkibar bendera laa ilaaha illallah, dan menenggelamkan sedalam-dalamnya bendera sekulerisme, komunisisme, sosialisme, dan isme-isme syaitan lainnya, bersiap siagalah, sambutlah masa kejayaan kita (Islam), Muslim bersatu Khilafah Islamiyah berdiri.

Wahai ikhwan
kita adalah singa perkasa yang lagi tertidur, dan bagaimana kita membangunkan singa di diri kita?.
Singa itu kini hampir terbangun, dengan semangat menghalau domba-domba tersesat, menciutkan nyari para kera, membumi hanguskan budak-budak munafik yang selalu mengatas namakan HAM atas segala kebiadaban mereka.
lantangkan suara kita kepada pada penduduk bumi, baik itu pada manusia, jin dan makhluk hidup lainnya, bahwa kita akan selalu berada dibarisan terdepan dalam urusan agama, jihad, dan ummat.

ikhwan
agama bagi kita adalah makanan bagi tubuh
jihad adalah rekreasi menyenangkan
dan ummat adalah satu kesatuaan tubuh kita
selama nafas dibadan, selama itu kita berjuang dengan segala potensi yang kita punyai, maka yakinlah akan selalu ada pertolongan Allah, sesungguhnya, Allah pasti menolong orang yang menolong agama-Nya.

mari kita mewakafkan diri kita untuk mewujudkan satu tujuaan, yakni membimbing manusia menuju islam sebagai hakikat kebenaran dan perbuatan. didalam hati kita ada keyakinan yang kokoh, bahkan lebih kokoh dari gunung menjulang tinggi dan lebih dalam dari samudera dunia. bahwa solusi diatas solusi adalah islam, fikrah yang lurus, yang tidak memiliki cacat dan keburukan, serta tidak sesat orang yang mengikutinnya, inilah yang sekarang kita bela mati-matian sampai titik darah penghabisan.

wahai ikhwan
jalan hidup kita adalah dakwah salafi, tarekat sufi, hakikat suni, yang menyatukan perbedaan fisabilillah itu semua dilautan makrifat laa ilaaha ilallah, mazhab bukan kain pembatas, tapi sebuah tanda cinta Allah dalam sunatullah kehidupan, kita bukan partai politik, walaupun berpolitik adalah fikrah penting dari gerakan kita, karena tujuaan mendasar kita bersama adalah membimbing diri kita, keluarga, dan masyarakat kedalam jamaah ahlul sunnah wal jamaah.

Bangkit dari Keterpurukan

oleh Nur Isroq pada 03 Januari 2011 jam 21:44

sAAt Ini waKtu yang AQU tuNGGU uNtuk meNEmuKAN SESUatu YAng bARU
TAK PEDuli DEBU MeNghaMpiRI qu....
maTAHari menyENgat QU.........
ANgiN MEnerPA QU,,,
HUJAN membasahI Qu.....
AQ akan HIDUP lBIH pasti
MENCARI KEBAHAGIAAN SESUNGGUH NYA....
KEBAHAGIAAN yang di impikAN SMUA OrG
Mencari ARTI PERTEMANAN YG NYATA......
menCOba menyISAHkan waKTU yanG ADA
mENcaRI KEbahagiaaN itu dengan PERUBAHAN,PERUBAHAN,DAN SMUa......PERUBAHAN,
tIDak Hanya Di Lsan tetAPI deNGan kelAKUAN YANG adA
MENCOBA SgaLA Hal yANG BaRU
tidak pedULI kATa oRANg ,caCi mAKI atAuPUN HINAan
hDUp seperTI RUMPUT seSUKa haTI TUmbUH DI mana2
tak peduli DGAN YG lainnya.meski dicabut pasti akan TUMBUH lagi

Tak Kan Kembali Lagi

Tak pernah terpikir akan kepergianmu
Rasa perih yang kurasakan
Air mata yang jatuh dari mataku
Melepas kepergianmu.
          Teringat kata-kata yang kau ucapkan
Tak mampu ku mendengarnya
       Air mata jatuh dengan sendirinya
Kini penyesalan yang timbul
Namun percuma saja aku bersedih
   Itu takkan bisa mengembalikan keadaan
Aku hanya bisa mengirimkan do'a
semoga kau tenang dialam sana

Kata-Kata motivasi

JANGAN SIA-SIAKAN HIDUPMU.
PERGUNAKANLAH HANYA UNTUK MENCARI RIDHA ALLAH. 

JANGAN MENJADI MANUSIA BIASA-BIASA SAJA,
JADILAH MANUSIA YANG LUAR BIASA.


SUMBER MOTIVASI TERBESAR ADALAH ALLAH.

CARI CARA BARU DALAM HIDUPMU.
AGAR HIDUPMU TIDAK MEMBOSANKAN.

AKU ADALAH ORANG YANG TERTINGGAL.
DARI ORANG YANG LEBIH DAHULU SUKSES.

JIWA YANG SEMANGAT ,TIMBUL DARI HATI YANG BERSIH.
JIWA YANG TIDAK SEMANGAT TIMBUL DARI HATI YANG KOTOR.

KEBAHAGIAAN DAPAT DIRASAKAN
DENGAN HATI YANG IKHLAS
DAN JIWA YANG BERSIH.

HIDUP ADALAH PETUALANGAN YANG BERTANGGUNG JAWAB. 

Senin, 04 Juli 2011

Nama-Nama islami huruf "A"

Laki - laki

Abbas — Sahabat Nabi Muhammad SAW, [2] Singa
Abdullah-– Hamba Allah
Abdul Alim —Hamba Allah Yang Mengetahui
Abdul Azhim— Hamba Allah Yang Agung
Abdul Aziz —Hamba Allah Yang Maha Gagah
Abdul Bari —Hamba Allah Yang Banyak Kebaikan
Abdul Basith —Hamba Allah Yang Melimpah Nikmat
Abdul Baqi— Hamba Allah Yang Kekal
Abdud Dayyan— Hamba Allah Yang Maha Membalas
Abdul Fattah —Hamba Allah Yang Maha Membuka
Abdul Ghaffar —Hamba Allah Yang Maha Pengampun
Abdul Ghafur —Hamba Allah Yang Maha Membuka
Abdul Ghani —Hamba Allah Yang Maha Kaya
Abdul Hadi —Hamba Allah Yang Maha Kaya
Abdul Hafizh —Hamba Allah Yang Maha Memelihara
Abdul Haiyy —Hamba Allah Yang Maha Hidup
Abdul Hakam —Hamba Allah Yang Maha Menghukum
Abdul Hakim —Hamba Allah Yang Maha Bijaksana
Abdul Halim —Hamba Allah Yang Maha Lemah lembut
Abdul Hamid —Hamba Allah Yang Maha Terpuji
Abdul Hannan —Hamba AllahYang Maha Pengasih
Abdul Haqq —Hamba Allah Yang Maha Benar
Abdul Ilah —Hamba Tuhan (Allah Yang Esa)
Abdul Jabbar— Hamba Allah Yang Maha Tegas
Abdul Jalil —Hamba Allah Yang Maha Mulia
Abdul Jawad —Hamba Allah Yang Maha Pemura
Abdul Karim —Hamba Allah Yang Pemura
Abdul Khaliq —Hamba Allah Yang Mencipta
Abdul Lathif —Hamba Allah Yang Maha Halus
Abdul Majid —Hamba Allah Yang Maha Mulia
Abdul Malik— Hamba Allah Yang MahaMemiliki
Abdul Mannan —Hamba Allah Yang Memberi Nikmat
Abdul Muhaimin —Hamba Allah Yang Berkuasa
Abdul Mu’thi —Hamba Allah Yang Memberi
Abdul Mun’im —Hamba Allah Yang Memberi Nikmat
Abdun Nasir— Hamba Allah Yang Menolong
Abdul Qadir — Hamba Allah Yang Berkuasa
Abdul Qahar— Hamba Allah Yang Perkasa
Abdul Qayyum —Hamba Allah Yang Berkuasa
Abdur Rauf— Hamba Allah Yang Pengasih
Abdur Rahman —Hamba Allah Yang Maha Pemurah
Abdur Rahim —Hamba Allah Yang Maha Penyayang
Abdur Rasyid —Hamba Allah Yang Maha Memberi Petunjuk ke jalan yang Benar
Abdur Razzaq— Hamba Allah Yang Memberi Rezeki
Abdus Syakur — Hamba Allah Yang Bersyukur
Abdus Shamad —Hamba Allah Yang Menjadi Tumpuan
Abdus Salam —Hamba Allah Yang penyelamat
Abdul Wafi —Hamba Allah Yang Maha Menepati Janji
Abdul Wadud— Hamba Allah Yang Maha Pengasih
Abdul Wahab —Hamba Allah Yang Maha Memberi
Abdul Warits —Hamba Allah Yang Maha Mewarisi
Abdul Wahid— Hamba Allah Yang Maha Esa
Abbasy —Rajin berusaha
Abadi —Yang Kekal
Abrisam —Yang lembut/tampan
Abhar —Yang bergemerlapan, yang berseri
Absyar — Bergembira
Abid —Yang beribadah
Abidin —Kaum yang beribadah
Abu Bakar— [1] Nama sahabat Nabi Muhammad SAW, [2] Yang bersegera
Abu Dzar —Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Abu Samah— Pemaaf, Yang bertoleransi
Abu Wasim —Yang tampan
Adabi —Kesopananku, kesusasteraan
Adam— [1] Nama Nabi dan Manusia pertama [2] Teladan
Adib —[1] Pengasuh budi pekerti [2] Pujangga
Adnan —Nama kakek Nabi SAW
Adnan —[1] Pendiam, [2] Tunggal
Adlan —Keadilan
Adham—Yang cantik
Adil —Yang adil
Adli —Keadilanku, kelurusanku
Adi —Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Adwa’— Cahaya
Afif —Yang punya kehormatan
Afiq —Yang mulia
Affan —Pendaki
Affandi —Gelaran bagi orang yang berkedudukan
Afiq —Yang mulia
Afnan —Kecantikan
Aflah —Yang beruntung
Afqar Ila Allah— Yang paling membutuhkan Allah
Afham —Yang pandai
Afsar —Lebih Jelas
Afdhal —Utama
Afkar —Yang bijak
Agha— Ketua, pimpinan
Aghna —Berdikari, kaya
Ahhwaz — yang bersungguh-sungguh
Ahmad— Terpuji
Ahlan —Perkerabatan
Ahlam— Impian, kesabaran
Ahda —Yang memperoleh petunjuk
Ahlami— Impianku, kelembutanku
Ahmas Yang bersemangat
Ahnaf —Yang berpegang teguh pada ajaran agama
Ahwaz —Yang bersungguh-sungguh
Ahsan —Yang terbaik
Aiman—Yang bertuah/berkat
Aiman —Keberkahan
Aibaq —Pesuruh
Aiman — Yang bertuah
Aisar— Yang senang, mudah
Aisy —Mewah, kaya raya
Ajad —Berbuat baik
Ajmal —Indah, molek
Ajwad —Yang lebih pemurah
Akmal —Sempurna,sangat pandai
Akalil —Mahkota
Akbar —Yang besar
Akram —Yang mulia
Akhtar —Yang terpilih
Akma —Pimpinan
Akid —Yang kuat, teguh, tetap
Akif —Yang menumpukan dirinya pada sesuatu
Akmal —Sempurna, sangat pandai
Akhar —Yang gagah
Aqwa —Yang perkasa, kuat
Al Farabi —Nama Ulama dan Cedekiawan Muslim
Alim —Yang mengetahui
Aliuddin —Ketinggian agama
Alwan —Warna-warni
Alma’ —Yang bergemerlapan
Alamgir —Penakluk dunia
Ali —Yang mulia, yang tinggi kedudukannya
Aliyan —Yang tinggi
Alif —Kawan akrab
Alham — Yang penuh ilham
Alim —Mengetahui
Aliuddin —Ketinggian agama
Alzam —Yang tekun
Althaf —Baik hati, lemah lembut
Altamis —Panglima, ketua
Aman —Sentosa
Amin —Yang Amanah, dipercaya
Aminuddin —pengamanah Agama
Amir —[1] Putra Mahkota [2] Pimpinan [3] Pemerintah
Amiruddin —Pembela Agama
Amran— Yang memakmurkan
Amad —Tujuan
Amal —Cita-cita, harapan
Amali— Cita-citaku, harapanku
Amaluddin —Cita-cita agama
Amjad —Mulia, soleh
Ammar —Yang memakmurkan, yang kuat iman
Amnan —Ketenangan
Amni —Keamananku
Amani— Kesejahteraanku
Amsyar —Yang cergas
Amzar —Yang mulia
Amrun —Kemakmuranku
Anas —Kemesraan,cinta,kasih
Aniq —menawan hari
Anis —yang mesra/ teman setia
Anas —Kemesraan, cinta, kasih
Anaqi— Keindahanku yang menawan hati
Anma —Yang maju
Anmar —Air yang bersih
Andar —Yang berseri
Anshar —Penolong, penyokong
Anshari —Penolongku, penyokongku
Anwar —Yang bercahaya
Anwari —Cahayaku
Aqil —Yang logis, terpelajar
Aqlan —Kebijakan
Aqmar —Putih, cantik
Aqra —Pandai membaca
Arafat —Yang terkenal, kenalan
Arami— Panji-panji
Arfa — Yang tinggi, mulia
Arib —Yang mahir
Arham —Yang mesra
Arif —Yang bijak, yang mengetahui
Arifin —Yang bijak dan banyak mengetahui
Arsyad— Yang sangat cerdik
Arman— [1] Harapan [2] Aspirasi
Asad —singa
As’ad —Yang berbahagia
Asdaq— Benar
Asjad —Emas, permata
Asil —Yang mulia
Asyiq —Kekasih, pencinta
Askari— Tentera
Aslam —Selamat, terkawal
Asfa —Yang suci
Aslah —Yang lebih baik
Asmai — Hati yang suci
Asmaan— Hati yang suci dan pendapat yang teguh
Asmar —Yang hitam manis
Asnawi —Yang berseri, gemilang
Asytar —Yang menawan
Asy’ari —Perasaanku
Asyraaf— Yang mulia
Asy’ar —Perasa, jiwa halus
Asyrani —Periang, kemegahanku
Asymawi —Pemberianku
Atha’— Pemberian
Athif —Belas kasihan
Athuf —Penyayang
Athaullah —Kurniaan Allah
Athyab —Wangi
Athar— Suci, bersih
Athari — Yang bersih
Athmar —Yang berjaya
Atmam —Kesempurnaan
Aufa —Yang setia
Aun —Bantuan, pertolongan
Auni — Ketetapanku
Awsam —Yang segak
Awraq — Yang memberi semangat
Awad —Gantian, pemberian
Awwal —Pandai mentakwil
Awwam— Perenang
Awuf —Yang wangi
Awadullah —Pemberian, gantian dari Allah
Awwab— Yang banyak bertaubat
Awali —Pedang
Awwadi —Yang bersungguh-sungguh
Ayadi —Nikmat
Aysar —Yang mudah
Ayatullah —Tanda Kebesaran Allah
Ayyub —Nama nabi
Azam— keazaman
Azhar— Yang berseri, yang gemilang
Azhari —Yang berseri, yang gemilang
Azhim —Besar
Aziz —Yang mulia, yang kuat,kekasih
Azman— Cita-cita, tekad
Azmi —Cita-citaku/ tekadku
Azmil— Kawan rapat
Azri —Kekuatanku/ penyokongku
Azza— Rusa
Azad —Bebas, merdeka
Azfar —Yang berjaya, yang menang
Azka —Semakin maju
Azhar —Yang berseri, yang gemilang
Azam —Keinginan
Azaim— Pelbagai harapan
Azhim —Besar
Azamuddin —Harapan agama
Azhari —Yang berseri, yang gemilang
Azhad —Yang zuhud, warak
Azizan— Yang mulia, yang kuat, kekasih
Azib —Sabar dan gigih
Aziz —Yang mulia, yang kuat, kekasih
Azizi — Kesayanganku, kekasihku
Azbin —Bersih, suci
Azri —Kekuatanku, penyokongku
Azwar —Rajin ziarah, emas

Wanita

Abidah —Tekun beribadah
Adlina —Keadilan kita
Afiyah— Sehat – Selamat
Afiqah —[1] Sangat pemurah, [2] Sangat berpengatahuan
Afrina —Putih Kemerah-merahan
Ahna —Yang lemah lembut
Amal— Harapan-harapan
Aminah —Dapat dipercaya – Aman
Athifah —[1] Belas Kasih [2] Perasaan
Athirah —Harum
Adawiyah —Seorang wanita Sufi
Adibah— Beradab
Adilah— Adil, Yang sebaya
Afifah —Wanita yang dapat jaga harga diri
Afra’— Malam 13 Purnama
Afrah —Hiburan-Kesenangan
Ahlam — Impian
Aidah— Kembali berhari raya
Aina —Mempunyai mata yang cantik
Ainiyah— Pohon rimbun yang bersemi
Aisyah— Istri Rasulullah SAW
Akifah— Wanita yang beri’tikaf di masjid
Alawiah —Ketinggian
Alifah —Ramah tamah dalam bersahabat
Alilah —Yang memakai wewangian
Aliyah —Tinggi
Amani —Cita-cita, KeinginanAmalina Harapan kami
Amimah —Tubuh lenjang
Aminah —Dapat dipercaya
Amirah —Ratu
Amjad —Mulia
Anan —Awan – Cakrawala
Anbar Wangi-wangian
Anisah — Teman Penghibur
Aniqah —Cantik/lemah gemulai
Arafah —Padang ‘Arafat
Arikah —Pelaminan
Ariqoh —[1] Baik budi, [2] Mulia asalnya
Arwa— Memberi Minum sampai puas
Asiah —[1]. Istri Firaun yg Beriman kpd Allah [2] Obat
Asilah —Lemas dan Halus
Asirah — Tawanan Perang
Asla’ —Bergerak lunak
Asma— Putri Abubakar Assidiq Ra
Asmahan— Nama Tokoh Wanita
Athiyyah —Pemberian
Atikah —[1] Pemurah [2] Yang murni
Azizah— [1] Perkasa [2]Mulia

REMAJA PETUALANG (RELANG)

Hari sejenak berhenti dari kesibukkan
Aku habiskan bersama teman-temanku
Dengan berpetualang memakai sepeda
Jauh dari keributan dan kebisingan.
Menuju tempat damana
        belum pernah kami kunjungi.
                   Seperti hutan,tapi banyak kehidupan
    Itulah yang namanya desa.
Dengan temanku menelusuri desa itu
Berbagai pengalamanyang didapat
Dengan bermacam fose kami perlihatkan
Kepada kamera sebagai kenangan 
Itulah jiwa kami
                               Jiwa remaja yang gemar berpetualang
                               Yang besar mempunyai rasa ingin tahu
      Yang tiada batas nya.





ADA APA ?

Dibalik wajah yang ceria
Tersimpan begitu banyak masalah
Hati yang selalu mencoba tenang
Terdapat satu pemikiran yang buruk
               Perasaan yang gelisah
               Seperti sedang banyak masalh
               Mencoba tuk tenang
              Tapi,bayangan-bayangan yang buruk selalu ada
Kepada siapa aku mengadu ?
kepada siapa aku menceritakannya ?
Selalu bersikap tenang dan penuh kecerian
Namun tidak mampu menutupi masalh yang ada
             
              Kapan ini dapat berakhir ?

Minggu, 03 Juli 2011

ikhwan dan akhwat




MANFAAT BERSEDEKAH.


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Berinfaq adalah satu amalan yang sangat besar balasannya dan ganjarannya.

Allah SWT berfirman :

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS.AlBaqarah:261)

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya".(QS.Ali Imran:92)

"Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)".(QS.Al anfaal:60)

"Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (QS.Saba':39)

Rasul SAW bersabda :

1. "Sedekah itu petunjuk (cermin)" maksudnya sedekah itu menunjukkan (mencerminkan) bahwa pelakunya memiliki keimanan yang baik dan percaya dengan hari pembalasan (qiyamat) karena ia pasti melakukannya dengan mengharapkan pahala dan pahala adanya di akhirat. Sebagian ulama berpendapat 'dihari kiamat nanti orang yang bersedekah memiliki tanda yang khusus'.

2. "Musnahkan segala kesumpekkan hidup kalian dengan bersedekah niscaya Allah SWT akan melapangkan kesempitan-kesempitan kalian dan menolong kalian kalian dari musuh-musuh kalian".

3. "Bersedekahlah,karena didalamnya terdapat 6 manfaat yaitu 3 didunia dan 3 di akhirat,adapun 3 didunia diantaranya :
a.menambah (keberkah) rezeki
b.memperbanyak harta.
c.memakmurkan (melapangkan) rumah.

Adapun 3 diakhirat yaitu :
a.menutupi aib (kejelekan waktu didunia)
b.menjadi naungan atas kepala.
c.menjauhi dari api neraka.

4."Sesungguhnya sedekah seorang muslim itu menambah keberkahan umur dan menghindarkan mati konyol (su'ul khatimah)dan Allah SWT menghilangkan dari dirinya sifat sombong,kefaqiran dan keangkuhan".

5."Bersedekah dapat memadamkan (panasnya) dosa".

6."Sesungguhnya setiap terbit matahari ada dua malaikat yang berdoa,salah satunya berdoa 'wahai Allah,gantilah harta orang yang bersedekah' dan yang lainnya berdoa 'wahai Allah,hancurkanlah harta orang yang tidak bersedekah' ".

7."Bersedekah akan membendung 70 pintu bencana (malapetaka)".

8."Lakukanlah sedekah dipagi hari karena musibah tidak akan menimpa pelakunya (dirinya,keluarganya dan hartanya)".

9. "Sesungguhnya sedekah itu akan memadamkan panasnya alam (siksa) kubur untuk pelakunya". Jadi sedekah bermanfaat untuk 3 alam yaitu : 1.alam dunia 2.alam barzah 3.alam akhirat.

10. "Tidaklah berkurang harta yang disedekahkan melainkan bertambah,bertambah dan bertambah". ulama mengatakan bahwa 3 hal yang digemari blis dan tentaranya yaitu :
1.Mukmin yang membunuh mukmin lainnya.
2.Orang yang mati kafir (su'ul khatimah).
3.Orang yang takut susah/fakir (sehingga menghalanginya dari bersedekah).

Janganlah kita sampai kalah dengan orang kafir,mereka giat dan antusias berinfaq untuk kepentingan agama mereka,bahkan mungkin jumlah harta yang mereka sedekahkan jauh lebih besar dari sebagian umat Islam sedekahkan.

Allah SWT berfirman :

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan". (QS.Al Anfaal:36)

Wallahu a'lam.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.